KESAKSIAN DUNIA INTELEKTUAL

Sekarang kita sampai pada ketika Paulus ada di Athena sebuah kota pusat universitas dari dunia kuno. Ia
berdiri di depan Areopagus, yaitu Mahkamah Agung dari Attica (Supreme Court of Attica), di ibu kota Atena. Ia
berdiri di depan orang-orang pintar dan pejabat Athena. Paulus berdiri di depan orang-orang terpelajar Yunani di
pusat universitas itu dan menyampaikan argumentasinya. Ia berdiri di depan banyak orang, dan salah satu kelompok
yang ada di sana adalah para penyembah berhala politeistis. Mereka tidak keberatan untuk menerima apa yang
mereka sebut “dewa-dewa asing,” yang Paulus sedang beritakan.
Ketika Paulus berdiri di depan mereka, mereka tertarik dengan khotbahnya berhubungan dengan “dewadewi
baru” karena Paulus memberitakan Yesus (dalam bahasa Yunani menggunakan bentuk maskulin yang
mereka pikir mengacu kepada seorang dewa) dan anatasis (dalam bahasa Yunani menggunakan bentuk feminim
10
yang mereka pikir mengacu kepada dewi). Paulus berkhotbah tentang “Yesus” dan “kebangkitan.” Orang-orang
Athena telah menggantungkan hidup mereka kepada pasangan dewa-dewi. Ada beberapa pasangan dewa-dewi:
Jupiter (Jove) dan Juno, Isis dan Osiris, dsb. Jadi ketika Paulus berkhotbah, mereka tertarik dengan “Yesus dan
anastasis,” yang mereka asumsikan sebagai pasangan dewa-dewi. Namun demikian Paulus berkhotbah bahwa
mereka tidak boleh berpikir tentang pasangan dewa-dewi, keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu,
ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Paulus berkata bahwa Allah tidak mungkin dapat dipahami dengan
pengetahuan terbatas manusia, namun sekarang Dia memerintahkan semua manusia di mana pun juga untuk
kembali kepada kebenaran. Para penyembah berhala politheis yang ada dalam kerumunan orang yang mendengarkan
khotbah Paulus itu menolak untuk menerima eksklusifitas Yesus sebagai satu-satunya Allah yang hidup dan
benar.
Kelompok lain yang juga ada di sana di tengah kerumunan orang ketika Paulus berkhotbah di Athena
adalah filsuf-filsuf yang melihat bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian
dan keahlian manusia. Filsuf-filsuf ini terutama adalah para materialis. Mereka adalah materialis atheistik. Dua
kelompok di antaranya disebut dalam Kisah Rasul 17:18,
“Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang
berkata: “Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?” Tetapi yang lain berkata: “Rupa-rupanya ia adalah
pemberita ajaran dewa-dewa asing.” Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-
Nya.”
Ini adalah suatu konfrontasi yang menarik antara Paulus dan para filsuf Yunani, yang banyak belajar di
sepanjang hidup mereka, yaitu Epikuros dan Stoa.
Pada zaman dulu ada filsuf Yunani yang bernama Demokritos yang mati pada tahun 370 SM. Ia
mengusulkan teori tentang alam semesta yang merupakan kumpulan atom-atom. Dalam bahasa Yunani kata
temno berarti “memotong.” Tomos, adalah bentuk adjektif dari kata ini yang memiliki arti “dapat dipotong”
(cutable) atau “dapat dibagi” (devisible). Tambahan huruf “alpha” di depan kata tomos ini atau menjadi “atom”
mengubah arti menjadi “tidak dapat dipotong” (uncutable) atau “tidak dapat dibagi” (indivisible). Demokritos
mengusulkan bahwa segala sesuatu berasal dari atom. Ia juga mengajarkan bahwa jiwa manusia juga terdiri dari
atom-atom, yaitu atom-atom bundar yang tidak mengait atom-atom lain dan dengan gampang masuk antara
semua atom lain. Ketika manusia itu hidup atom itu berkumpul menjadi satu, dan ketika ia mati atom itu terpencar.
Seluruh alam semesta terbuat dari partikel-partikel yang “tak dapat dipotong” atau “tak dapat dibagi” ini yang
mana Demokritos menyebutnya dengan sebutan “atomos.”
Epikuros, yang mati pada tahun 270 SM, persis seratus tahun setelah kematian Demokritos, mengambil
filsafat materialistik Demokritos dan mengusulkan pandangannya tentang dunia ini. Kehidupan ini tidak lain selain
kumpulan dari atom-atom; ini tidak memiliki arti, tidak memiliki tujuan. Oleh sebab itu, Epikuros mengajarkan
bahwa kita harus mencari kesenangan diri kita sendiri selama masih hidup. Bersenang-senanglah, dapatkan
semua yang kamu inginkan untuk memuaskan dirimu. Kalimat yang terkenal, “makan-minumlah sepuasnya, dan
nikmatilah perkawinan karena besok kita mati” adalah filsafat Epikuros.
Zeno mati kira-kira enam tahun setelah epikuros, yang sedikit berbeda dengan materialis dan atheis.
Zeno mengajar di “stoa” (serambi). Orang-orang yang datang untuk belajar filsafat di sekolah filsafatnya dikenal
dengan sebutan orang-orang “Stoa” Zeno mengajarkan bahwa Allah adalah dunia dan dunia adalah Allah. Ia
adalah Pantheis murni. Pantheism menyatakan bahwa segala sesuatu adalah Allah. Pengajaran dasar dari Zeno
dan aliran Stoa-nya serta Epikuros dan aliran Epikurian-nya selalu bersifat materialistic dan atheistik.



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category:

0 komentar:

Posting Komentar

Search Terms : property home overseas properties property county mobil sedan oto blitz black pimmy ride Exotic Moge MotoGP Transportasi Mewah free-islamic-blogspot-template cute blogger template free-blog-skins-templates new-free-blogger-templates good template blogger template blogger ponsel Download template blogger Free Software Blog Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car template website blog gratis daftar html template kumpulan templet Honda SUV car body design office property properties to buy properti new
Diberdayakan oleh Blogger.