ADAKAH ALLAH PEDULI SAYA?

Apakah Allah sungguh peduli terhadap saya? Apakah Ia tahu bahwa saya ada? Apakah Ia tahu segala
sesuatu tentang saya? Apakah ada Allah yang senantiasa memperhatikan saya?
“Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? Air mataku
menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: “Di mana Allahmu?”
(Mazmur 42:1-3).
Seorang ilmuwan berkata, “Kita sendirian di alam semesta ini. Kita yatim piatu.” Ilmuwan yang lain
berkata, “Kesunyian yang teramat mengerikan bagi saya.” Adakah seseorang di dalam hidup saya yang peduli
terhadap saya?
Dari apa yang saya baca, saya menemukan gambar tentang lautan yang luas dengan ombak yang menderu
di sebuah majalah. Di atas gambar itu tertulis judul “Who Cares for Me,” (siapa yang peduli dengan saya), dan
kemudian dilanjutkan dengan kalimat, “Tiada seorangpun yang peduli dengan saya.”
Ada suatu pengalaman selama saya menjadi seorang gembala. Suatu kali saya diminta oleh pemimpin
rumah duka untuk memimpin acara penguburan seseorang yang tidak saya kenal. Ketika saya pergi ke rumah
duka itu, tidak ada seorang pun yang melayat di sana. Direktur rumah duka itu pun bertanya, “Maukah anda
membawa satu orang untuk menjadi saksi supaya saya bisa memberikan jawaban jikalau ada yang bertanya
nanti. Saya dapat membuktikan bahwa orang ini telah dikuburkan secara Kristen.” Saya pergi ke jalan dan saya
menemukan di sana ada toko hamburger dan saya bertanya kepada pemiliknya apakah ia mau datang dan bersama
saya menjadi saksi pada acara kebaktian penguburan itu. Saya memimpin kebaktian itu hanya bersama dengan
satu orang itu di sana pada waktu itu. Siapakah nama orang yang saya kuburkan itu? Apakah Allah mengenal
dia? Apakah Allah peduli terhadapnya? Di mana kuburannya? Apakah ada Allah yang peduli terhadap saya?
Apakah Ia tahu saya? Apakah Ia tahu nama saya?
Seorang mahasiswa pasca sarjana pergi ke Nikko, salah satu kota di Jepang yang dipenuhi dengan kuilkuil
berhala. Mereka gagal menemukan Allah di antara kuil-kuil itu dan akhirnya ia pergi ke air terjun yang sangat
tinggi di pegunungan dan menulis tulisan ini.
“Setelah pergi melalui tugas belajar yang begitu sulit untuk mencari Allah, saya gagal menemukan Dia.
Saya datang ke Nikko dan melanjutkan pencarian saya untuk menemukan Allah di sana, namun di sana
pun saya juga gagal. Sekarang saya akan masuk ke dunia lain, agar saya dapat menemukan Allah di sana.”
24
Tulisan ini mengatakan bahwa ia akan masuk ke dunia lain dan kemudian ia terjun dari atas air terjun itu
dan akhirnya ia mati. Tahun-tahun berikutnya ada 286 mahasiswa mengikuti jejaknya sampai akhirnya pemerintah
membuat pencegahan agar bunuh diri serupa tidak terjadi kembali.
Di manakah Allah? Di manakah saya dapat menemukan Allah? Adakah Allah yang peduli terhadap
saya? Di manakah Allah? Tindakan bunuh diri Marilyn Monroe disebabkan oleh karena fakta bahwa hari-hari
kejayaannya telah pergi. Ia melihat kecantikannya mulai pudar. Dan dari pada ia melihat kecantikannya yang
hilang, lebih baik ia mengakhiri hidupnya sendiri.
Di Dallas ada seorang kaya yang sangat sukses tetapi hidupnya tidak lama. Uangnya tidak dapat membeli
kesehatan dan memperpanjang umurnya. Ketika ia menghadapi kegelapan maut, ia mulai bertanya di manakah
Allah? Akhirnya kita semua akan mengalami rasa lapar dan bertanya adakah Allah yang peduli terhadap saya?
Saya menginginkan Allah.
Seorang bapak berdiri di depan kuburan. Di sana ia bersama dengan ketiga anaknya yang belum bisa
mengerti apa yang sedang terjadi. Sang bapak memperhatikan istrinya yang secara pelan-pelan diturunkan ke
liang kubur. Ketika ia dan anak-anaknya pulang, sesampainya mereka di rumah, ketiga anak itu menangis, “Mami,
di mana Mami?” Sang ayah menenangkan anak-anaknya dan berkata, “Ayah akan menjadi ibumu!” Anak-anak
itu berteriak, “Kami mau mami.” Ketika waktunya tidur sang ayah meminta bantuan seorang ibu yang adalah
tetangganya untuk dapat datang ke rumahnya dan menemani anak-anak itu tidur. Wanita itu membelai mereka
dan mencium mereka dan berkata, “Aku akan menjadi ibumu.” Tetapi anak-anak itu berteriak, “Kami ingin
Mami.” Sebenarnya kita sama seperti anak-anak itu. Ketika kemudaan kita pergi, ketika hidup kita segera berakhir,
ketika uang tidak dapat membeli apapun dan ketika kita menghadapi hari esok, hari dari akhir hidup kita, kita
bertanya, siapa yang ada di sana? Apakah Dia kenal saya? Apakah Dia sahabat saya? Apakah Dia peduli saya?
Itu teriakan untuk Allah yang ada dalam jiwa kita yang paling dalam.
Seperti apakah jiwa anda? Anda tidak dapat mendefinisikannya. Anda tidak dapat melihatnya. Tetapi
jiwa itulah yang senantiasa mencari Allah. Di mana saya dapat menemukan Allah? Beberapa manusia melihat
matahari dan berkata, “Apakah itu Allah?” Kemudian mereka menyembah matahari itu. Sementara yang lain
melihat bulan dan berkata, “Apakah itu Allah?” Dan mereka menyembah bulan itu. Beberapa yang lain melihat
bintang dan berkata, “Apakah itu Allah?” Dan mereka menyembah bintang-bintang itu. Beberapa orang yang
memiliki pikiran saintifik melihat hukum-hukum yang tak terlihat yang menyebabkan segala ciptaan dan mereka
bertanya, “Apakah itu Allah? Ia adalah sang penyebab pertama (a first primal cause).” Yang lain melihat
karakter-karakter dari mitologi dan kemudian mereka menyembah Mount Jupiter. Yang lain lagi menyembah
orang-orang yang dianggap merupakan inkarnasi dari para dewa misalnya, dalam Buddha, Zoroaster, atau dalam
Krisna. Jiwa kita bertanya, “Di manakah Allah?”
Di dalam hatiku, di dalam batinku, di dalam rohku, saya merasakan atau menyadari tentang adanya Dia.
Dari mana Ia datang? Bagaiman Ia dapat berbicara kepada saya dalam jiwa saya yang paling dalam? Saya
bertanya kepada telingaku, “Apakah Allah datang melalui kamu?” Telingaku menjawab, “Semua yang dapat
saya lakukan hanyalah berhubungan dengan suara yang dapat didengar.” Kemudian saya bertanya kepada mata
saya, “Apakah kesadaran hatiku akan Allah datang melalui kamu?” Mata saya menjawab, “Semua yang saya
dapat lihat hanyalah yang berhubungan dengan terang, warna dan garis.” Kemudian saya bertanya kepada jarijariku,
“Apakah karena sentuhanmu Allah masuk ke dalam hatiku?” Jari-jariku itu menjawab, “Semua yang saya
dapat lakukan hanyalah apa yang dapat aku sentuh.” Lalu bagaimana Allah bisa bicara dalam hatiku atau ada
dalam hatiku? Bagaimana Ia menggerakkan rohku? Bagaimana Ia membuat aku ingin menemukan Dia? Jelas itu
harus ada Allah yang peduli terhadap saya. Itu berarti ada Allah yang menjamah saya di dalam kedalaman
jiwaku. Bahwa Ia mengetuk pintu hatiku untuk mengasihi Dia, memuliakan, menyembah, dan membuat komitmen
dalam hidupku untuk Dia. Bukankah ini menunjukkan harus adanya Allah yang peduli terhadap saya?




Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category:

0 komentar:

Posting Komentar

Search Terms : property home overseas properties property county mobil sedan oto blitz black pimmy ride Exotic Moge MotoGP Transportasi Mewah free-islamic-blogspot-template cute blogger template free-blog-skins-templates new-free-blogger-templates good template blogger template blogger ponsel Download template blogger Free Software Blog Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car template website blog gratis daftar html template kumpulan templet Honda SUV car body design office property properties to buy properti new
Diberdayakan oleh Blogger.