KESELAMATAN YANG MENGAGUMKAN DI DALAM KRISTUS

Pada akhir abad ini ada seorang yang tidak beriman dan sangat terkenal dan juga merupakan salah satu
Orator Amerika yang tersohor. Namanya adalah Robert G. Ingersoll. Ia pergi keliling ke seluruh Amerika untuk
mengajarkan konsep Atheisme-nya. Di salah satu pengajaran briliannya, ia berkata:
“Saya tidak percaya kepada pengampunan. Jika saya merampok Smith dan setelah itu saya memperoleh
pengampunan, lalu siapakah yang menolong Smith? Jika saya menutupi beberapa gadis miskin dengan
penyakit kusta, sehingga akhirnya dia terinfeksi dan setelah itu saya mendapat pengampunan, siapakah
yang menolong dia? Tidak ada pengampuanan, kekekalan, penghakiman untuk selama-lamanya. Itulah
apa yang saya percaya.”
Itu benar! Orang yang tidak beriman ini secara mutlak benar. Namun kekekalan, penghukuman kekal
adalah apa yang ia dan semua orang yang tidak percaya akan hadapi yang tidak mungkin dapat dihindari.
Ada tembok menjulang tinggi dengan pintu gerbang yang begitu besar. Dibalik tembok dan pintu gerbang
itu ada orang-orang yang menderita menghadapi kematian dan penghakiman dan yang akan terkubur di dalam air
mata dan kesedihan yang begitu mengerikan. Seorang Hakim berdiri di depan pintu gerbang itu dan menjaganya.
Ia memegang kunci ditangannya. Di depan pintu gerbang itu, Mercy menangis. Ia menangis dan berkata kepada
sang Hakim: “Bukalah pintu gerbang ini dan ijinkan saya masuk agar saya dapat menghapus air mata mereka,
memberikan penghiburan dan pengharapan kepada hati mereka. Tolong buka gerbangnya dan ijinkan saya masuk.”
Hakim itu menjawab Mercy yang sedang menangis: “Tidak. Mereka telah melanggar hukum Taurat dan
upah dari pelanggaran terhadap hukum adalah kematian. Jadi mereka yang mati atau Keadilan yang mati. Hakim
harus mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan.”
Utusan dari para malaikat melihat suasana yang tragis itu dan melihat Mercy yang sedang menangis di
34
depan Hakim penjaga pintu gerbang. Lalu malaikat itu bertanya kepada Mercy, “Mengapa engkau menangis?” Ia
menjawab: “Karena saya tidak diijinkan masuk. Saya tidak dapat menolong orang-orang yang sedang sedih di
dalam sana. Saya hanya dapat menangis. Hakim itu tidak mau membukakan pintu dan mengijinkan saya masuk.”
Hakim itu membela diri dan berkata kepada utusan malaikat itu: “Benar karena mereka telah melanggar
hukum Taurat dan hukum Taurat harus dihormati dan pelanggaran terhadap hukum itu harus memperoleh hukuman.
Jadi mereka yang mati atau Keadilan yang harus mati. Hukum moral tidak boleh dilanggar. Upah dosa adalah
maut dan jiwa yang berdosa harus mati. Hukum Taurat harus dihormati dan hutang harus dibayar.”
Tuhan Yesus berkata kepada Hakim itu, “Jika saya membayar semua hutang-hutang itu, jika saya
memberikan claim yang memuaskan, akankah mereka dapat bebas?” Hakim itu menjawab: “Jika Engkau
membayar semua hutang-hutang itu, maka aku akan membuka gerbang ini.”
Di bukit itu Mercy dan sang Hakim berdiri sambil menunggu. Bukit itu disebut Golgota, “Bukit Tengkorak”,
atau dalam bahasa Latin disebut Kalvari. Di sana Yesus membayar seluruh hutang-hutang kita. Ia bagaikan Anak
Domba yang disembelih dan dikorbankan. Darah-Nya dicurahkan untuk menghapus dan menyucikan dosa-dosa
kita. Yesaya 53:6 “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi
Tuhan telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita sekalian.” Sang hakim bertanya kepada Mercy, “Dimanakah
Anak Domba itu?”
Mercy menjawab, “Lihatlah Ia telah datang memikul Salib diikuti oleh jemaat-Nya yang menangisi Dia.”
Anak Allah naik ke gunung itu menghadap sang Hakim, di tangan hakim itu, ia menggenggam hukum
Taurat yang menjadi Hakim atas kita. Tuhan mengambil hukum Taurat itu dari tangan sang hakim, Taurat itu
dipakukan di Kayu Salib.
Hakim itu berkata kepada Maut, “Maut inilah korban untuk menebus tawanan-tawanan itu.” Maut itu
menjawab, “Aku datang dan setelah aku memakan korban itu aku akan menyembelih dan memakan seluruh
dunia.” Dan kemudian maut mengambil korban Anak Allah dan memakan hukum Taurat dan perintah-perintah
dan tuntutannya, dan kemudian memakan kemanusiaan Yesus. Lalu matilah Yesus!
Namun ketika sang Maut itu menyentuh keillahian Anak Allah, kesucian-Nya, ia bagaikan menyentuh
sebongkah besi yang dipanaskan jutaan kali! Maut itu sendiri justru termakan! Maut itu sendiri justru mati di sana
ketika Dia disalibkan. Kegelapan dikalahkan oleh terang dan kubur-kubur terbuka dan kemudian orang-orang
kudus yang telah mati bangkit dari kubur dan masuk ke kota kudus! Pada hari pertama Minggu itu, pagi-pagi
benar Anak Allah menang atas maut!
Ketika Mercy melihat pemandangan itu, ia menangis penuh sukacita. Ketika Grace melihat hal itu, ia
memperoleh kasih yang begitu berkelimpahan. Beritakanlah tentang keselamatan itu kepada seluruh dunia, karena
gerbang api itu telah terbuka lebar-lebar dan umat Allah boleh keluar dari sana untuk memuji Dia selama-lamanya!
Dosa telah dikalahkan, maut dan Neraka telah dilemparkan ke dalam lautan api dan orang-orang yang ditebus
oleh Allah bersukacita menyanyi dan memuji Dia yang hidup untuk selama-lamanya! “Anak Domba yang disembelih
itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan pujipujian!”
(Wahyu 5:12). Karena Dia telah menebus kita oleh darah-Nya kepada Allah dan kita akan memerintah
bersama Dia selama-lamanya. Dan empat kerub itu berkata, “Amin!” Dan dua puluh empat tua-tua itu sujud
menyembah Dia yang hidup untuk selama-lamanya! Keselamatan itu datang dari Allah. Ia yang melakukan itu.
Keselamatan adalah kasih karunia. Keselamatan ada di dalam kasih dan rahmat-Nya. Ketika penghulu malaikat
meniupkan sangkakalanya, umat yang telah ditebus Allah akan dibangkitkan di dalam kemuliaan untuk memuji
Tuhan yang ajaib untuk selama-lamanya!
35
BAB VI
MISTERI TRINITAS
“Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu
sekalian” (2 Korintus 13:14).
Trinitas atau Tritunggal disebutkan oleh Rasul Paulus ketika dia menulis suratnya kepada jemaat di Korintus.
Ini adalah ucapan salam atau doa berkat yang didasarkan pada ke-Tritunggal-an Allah. “Kasih karunia Tuhan
Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”
Kita hidup di tengah-tengah misteri yang tidak dapat dipahami. Kita sendiri merupakan bagian dari misteri
itu. Bahkan anda mungkin tidak bisa memahami tentang misteri diri anda sendiri. Kadang-kadang baik Alkitab,
Tuhan Yesus maupun Rasul Paulus berbicara tentang manusia sebagai dikotomi. Alkitab kadang-kadang
menjelaskan kepada kita bahwa manusia terdiri dari psuche dan soma, atau jiwa dan tubuh. Tetapi yang menjadi
pertanyaan adalah bagaimana mungkin jiwa dan tubuh itu bersatu atau antara roh dan materi menjadi satu sehingga
menjadi manusia.
Kadang-kadang Alkitab dan secara khusus Rasul Paulus menghubungkan kita sebagai trikotomi. Paulus
menjelaskan bahwa keberadaan kita terdiri dari materi atau keberadaan fisik (somatikos). Ia juga menghubungkan
kita sebagai pribadi yang berpikir (psuchekos), dan ia juga menghubungkan kita sebagai keberadaan rohani yang
memiliki sensitivitas terhadap Roh Allah (pneumatikos).
Kita adalah satu kesatuan dari tiga unsur yang ada di dalam diri kita, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Bagaimana
anda dapat memahami akan hal itu, bagaimana anda dapat berpikir tubuh, jiwa dan roh bisa menjadi satu dan itu
adalah manusia. Bagaimana saya terdiri dari roh (sesuatu yang tidak kelihatan atau invisible dan yang tidak
bersifat materi atau immaterial) dan tubuh (sesuatu yang bersifat fisikal)? Tak seorangpun dapat memahami atau
pernah memahami. Manusia memiliki pikiran yang terbatas. Kita semua melihat, memandang dan mengobservasi,
namun kita tidak mungkin memiliki pemahaman yang lengkap.
Jika ini benar bagimana kita dapat memahami misteri yang lebih unik lagi yaitu misteri yang tak terselami
ketika kita mencoba memahami misteri tentang ke-Tritunggal-an Allah.
Saya pernah membaca tentang kehidupan Agustinus. Suatu hari ketika ia berjalan menyusuri pantai, ia
melihat seorang anak kecil yang menggali pasir membuat cekungan. Ia berjalan menghampiri anak itu dan bertanya
kepada dia tentang apa yang sedang ia lakukan, anak itu menjawab “Tuan saya sedang membuat kolam.” Kata
Agustinus “mengapa kamu lakukan itu?” anak kecil itu menjawab: “Saya akan mengosongkan laut dengan
mengalirkan airnya ke kolam saya ini.” Agustinus adalah seorang pemikir besar. Dia adalah seorang bapa gereja



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category:

0 komentar:

Posting Komentar

Search Terms : property home overseas properties property county mobil sedan oto blitz black pimmy ride Exotic Moge MotoGP Transportasi Mewah free-islamic-blogspot-template cute blogger template free-blog-skins-templates new-free-blogger-templates good template blogger template blogger ponsel Download template blogger Free Software Blog Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car template website blog gratis daftar html template kumpulan templet Honda SUV car body design office property properties to buy properti new
Diberdayakan oleh Blogger.